Berhati-hatilah menggunakan bedak talkum atau menghidunya kerana ianya boleh menyebabkan kanser dan tumor, kata Consumer Association of Penang (CAP).
Magnesium silikat hidroxid, juga dikenal sebagai talkum, adalah bahan utama dalam bedak bayi, bedak berubat dan bedak wangi.
CAP presiden S.M. Mohamed Idris mengatakan penemuan terbaru dari Amerika syarikat menyatakan bahawa perempuan yang menggunakann bedak talkum adalah 40% lebih besar untuk menderita kanser ovari.
"talkum partikel yang mampu bergerak pada sistem reproduksi dan menjadi tertanam di putik lining. Para peneliti menemukan partikel di talkum ovari tumor dan mereka juga telah menemukan bahawa wanita dengan ovari kanser menggunakan bedak talkum pada alat kelamin mereka" katanya di conference di ibu pejabat CAP di sini Selasa.
Dia mengatakan bahawa para peneliti dari Harvard Medical School di Boston mwngkaji lebih dari 3.000 perempuan dan menemukan bahawa mereka menggunakan talkum sekali seminggu mempunyai 36% risiko untuk mengidap ovari kanser, sedangkan yang menggunakan talkum harian memiliki peluang 41%.
Mohamed Idris menambahkan, bayi juga berisiko apabila menyeduk bedak talkum yang boleh mengakibatkan pneumonia dan asma.Statistik menunjukkan bahawa beberapa ribu bayi mati atau sakit setiap tahunnya karena menyedut bedak bayi," katanya.
Dia mendesak jabatan kesihatan untuk menempatkan peringatan pada produk-produk yang mengandung talkum dan untuk menghentikan pemasaran bedak bayi yang mengandung talkum.
"Konsumen harus kembali ke menggunakan tradisional 'bedak sejuk,' yang dibuat dari tepung beras atau bubuk yang terbuat dari tepung jagung," tambahnya.
Magnesium silikat hidroxid, juga dikenal sebagai talkum, adalah bahan utama dalam bedak bayi, bedak berubat dan bedak wangi.
CAP presiden S.M. Mohamed Idris mengatakan penemuan terbaru dari Amerika syarikat menyatakan bahawa perempuan yang menggunakann bedak talkum adalah 40% lebih besar untuk menderita kanser ovari.
"talkum partikel yang mampu bergerak pada sistem reproduksi dan menjadi tertanam di putik lining. Para peneliti menemukan partikel di talkum ovari tumor dan mereka juga telah menemukan bahawa wanita dengan ovari kanser menggunakan bedak talkum pada alat kelamin mereka" katanya di conference di ibu pejabat CAP di sini Selasa.
Dia mengatakan bahawa para peneliti dari Harvard Medical School di Boston mwngkaji lebih dari 3.000 perempuan dan menemukan bahawa mereka menggunakan talkum sekali seminggu mempunyai 36% risiko untuk mengidap ovari kanser, sedangkan yang menggunakan talkum harian memiliki peluang 41%.
Mohamed Idris menambahkan, bayi juga berisiko apabila menyeduk bedak talkum yang boleh mengakibatkan pneumonia dan asma.Statistik menunjukkan bahawa beberapa ribu bayi mati atau sakit setiap tahunnya karena menyedut bedak bayi," katanya.
Dia mendesak jabatan kesihatan untuk menempatkan peringatan pada produk-produk yang mengandung talkum dan untuk menghentikan pemasaran bedak bayi yang mengandung talkum.
"Konsumen harus kembali ke menggunakan tradisional 'bedak sejuk,' yang dibuat dari tepung beras atau bubuk yang terbuat dari tepung jagung," tambahnya.
Sumber: The Star
1 ulasan:
Artikel yang sangat bagus. Selain bedak ada banyak lagi barangan kegunaan harian yang mengandungi bahan-bahan kimia berbahaya. Produk alternatif terdapat di http://melaleuca1malaysia.blogspot.com
Catat Ulasan